Aosit, sejak 1993
Pada tanggal 1 Mei, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) mulai berlaku antara Tiongkok dan Myanmar. Implementasi RCEP antara China dan Myanmar diperkirakan akan lebih efektif mendorong pengembangan perdagangan dan investasi di Myanmar, dan mendukung pemulihan ekonomi Myanmar dari dampak epidemi pneumonia mahkota baru sesegera mungkin.
Kerja sama ekonomi dan perdagangan regional lebih pragmatis. Meskipun epidemi pneumonia mahkota baru memiliki dampak tertentu pada pertukaran ekonomi dan perdagangan antara kedua negara, ekonomi dan perdagangan China-Myanmar masih berkembang dengan mantap dan pragmatis. Dari Januari hingga April, volume perdagangan bilateral antara China dan Myanmar mencapai US$7,389 miliar. Pada bulan Februari tahun ini, jagung Myanmar memperoleh akses pasar ke China, yang selanjutnya memperluas kategori produk pertanian Myanmar yang diekspor ke China, dan juga membantu Myanmar memperluas skala ekspornya ke China. Sejak 1 Mei, RCEP mulai berlaku antara China dan Myanmar. China telah memberikan tarif pajak perjanjian preferensial untuk barang-barang yang diimpor dari Myanmar yang tunduk pada standar asal dalam perjanjian tersebut, dan perusahaan yang terlibat dalam perdagangan Sino-Myanmar juga telah menikmati perlakuan preferensial baru sejak saat itu.
Konektivitas mencapai saling menguntungkan dan hasil win-win. Pada tanggal 23 Mei, kereta api internasional China-Myanmar New Corridor (Chongqing-Lincang-Myanmar) berhasil diluncurkan di Pusat Logistik Nasional Pelabuhan Guoyuan di Area Baru Liangjiang, Chongqing, dan akan tiba di Mandalay, Myanmar 15 hari kemudian. Pembukaan dan pengoperasian KA tersebut akan memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan serta saling menguntungkan antara China bagian barat, Myanmar dan kawasan Lingkar Samudra Hindia, khususnya interkoneksi antar negara anggota RCEP.