Aosit, sejak 1993
Meski menghadapi dampak epidemi pneumonia mahkota baru, laju integrasi ekonomi Asia-Pasifik belum berhenti. Pada 1 Januari 2022, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) mulai berlaku, menandai peluncuran zona perdagangan bebas terpadat dan terbesar di dunia dalam skala ekonomi dan perdagangan. Apakah itu pemulihan ekonomi atau pembangunan kelembagaan, kawasan Asia-Pasifik memberikan dorongan baru bagi dunia. Dengan berlakunya RCEP secara bertahap, hambatan tarif dan hambatan non-tarif di kawasan akan berkurang secara signifikan, dan ekonomi Asia, negara RCEP, dan negara CPTPP akan terus meningkatkan ketergantungan mereka pada perdagangan barang di Asia.
Selain itu, "Laporan" juga menunjukkan bahwa integrasi keuangan merupakan bagian penting dari integrasi regional Asia dan integrasi ekonomi dan perdagangan. Proses integrasi keuangan ekonomi Asia akan membantu semua ekonomi bekerja sama untuk menghadapi tantangan internasional dan bersama-sama menjaga stabilitas keuangan regional dan global. Tingkat pertumbuhan investasi asing di ekonomi Asia pada tahun 2020 adalah 18,40%, lebih tinggi 4% dari tingkat pertumbuhan pada tahun 2019, menunjukkan bahwa pasar keuangan Asia tetap relatif menarik selama epidemi. Jepang adalah satu-satunya ekonomi Asia di antara 10 ekonomi teratas berdasarkan investasi portofolio global. China adalah salah satu ekonomi utama dengan pertumbuhan portofolio tercepat (baik arus keluar maupun arus masuk) dalam beberapa tahun terakhir.
"Laporan" tersebut meyakini bahwa secara umum perekonomian Asia masih dalam proses pemulihan pada tahun 2022, namun tingkat pertumbuhannya mungkin akan menyatu. Perkembangan epidemi pneumonia mahkota baru, situasi geopolitik setelah konflik antara Rusia dan Ukraina, ritme dan intensitas penyesuaian kebijakan moneter di Amerika Serikat dan Eropa, masalah utang beberapa negara, pasokan produk primer utama, dan pergantian pemerintahan di beberapa negara akan menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Asia.